Si nona kecil afia zahra menginjak umurnya yg kedua tahun agak susah diminta untuk gosok gigi,dicoba pake kasa steril,sikat gigi bayi beragam bentuk dan merk tapi belum ada yang manjur mengajak si bocah rajin sikat gigi. Ibu dan ayahnya juga sudah mencoba bermacam cara mulai dari gosok gigi di depan anaknya sampai pake cara preman. Suatu malam si ayah menemukan setitik noda yang diduga lubang kecil di gigi geraham kiri bawah. Gak mau lubangnya menjadi makin besar, beberapa hari kemudian kami bawa afia ke dokter gigi spesialis anak. Hah, emang ada ya dokter gigi khusus buat anak? Ada sodara-sodara sebangsa dan setanah air, dan saya pun baru tau hahaha. Hari sabtu pagi kami berangkat ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Afia dapet nomer antrian pertama drg. Marisa Edyana N,Sp.KGA. Saat di ruang tunggu afia nampak ceria bermain dan bercanda bersama ayah dan kakung, tidak berapa lama afia dipanggil ke dalam ruang periksa donter dan disinilah drama dimulai.
Ibu dokter gigi bertanya tentang kebiasaan menjaga kebersihan dan keaehatan gigi afia,kebiasaan minum susu dll. Bu dokter menyarankan agar afia minum susu tidak dari botol dot lagi dan sikat gigi sebelum tidur. Minum susu botol sambil tiduran dan berujung dengan tidur beneran sambil botol masih menempel di mulut menurut bu donter sangat tidak sehat. Bu dokter ingin melihat kondisi mulut dan gigi afia, si bo ah menolan mentah-mentah nangis kejer,saking susahnya didudukkan di kursi periksa akhirnya ayah duduk di kursi periksa sambil memangku afia dan menjepit kaki afia dengan kaki ayah,ibu pegangin tangan, suster pegang kelapa afia dan bu dokter beserta satu perawat berusaha membuka mulut si bocah. Oleh bu dokter gigi yang terinsikasi bolong tadi diberi semacam lapsan gigi, prosesnya sebentar banget tapi perjuangannya luar biasa karena afia gerak-gerak terus tidak mau diperiksa.
Untuk ibu-ibu yang berniat memeriksa gigi anaknya bisa ceki jadwal ibu dokter di sini
Untuk ibu-ibu yang berniat memeriksa gigi anaknya bisa ceki jadwal ibu dokter di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar