Kamis, 28 Mei 2015

Traveling to west sumatera


Sambil menyelam minum air sebenernya tema perjalanan kali ini. Jauh hari sebelumnya mister menoadji cerita mau dines ke Padang pas weekend,gw yang emang belum pernah ke padang nyaut pengen ikut. 
Jalan-jalan di padang 4 hari 3 malam, berangkat jumat siang,pulang senin penerbangan paling pagi (alamat enggak mandi kalo subuh2 harus ke bandara hihihi).
Beberapa minggu sebelum pergi sempet nanya tentang driver setempat ke temen yang asli orang padang,dikasihlah nama sodaranya. Celakanya si driver cuma bisa anter jalan-jalan pas weekend doang,yang artinya hari jumatnya kita jalan2 sendiri. Sehari serlumnya berbekal cari di internet,gw telpon lah rental mobil di padang,alhamdulillah dapet.
Hari jumat, 22 Mei 2015
Ijin gak ngantor, hehehehe.Cuss ke bandara jam setengah delapan pagi,flight kita jam 11.45 soalnya,takut macet dijalan,ternyata lancar sodara-sodara,jam sembilanan kita udah chek in di bandara. Agak trauma gw sebenernya,dulu waktu liburan ke makasar kita pernah ketinggalan pesawat gara-gara jalanan macet. Di bandara ketemu temen-temennya mister menoadji yang ada acara kantor di lombok,si afia langsung nyungsep doong,meluk ayah nya kenceng sambil muka diumpetin di ketek ayahnya hahaha,ketek ayah wangi ya nak.
Alhamdulillah penerbangan ke padang lancar,afia gak mau duduk sendiri jadi dipangku mister menoadji dan harus pake seatbealt bayi,seneng dia dipesawat dikasih boneka badak.
Sampai padang dijemput driver rental langsung cuuus restoran lamun ombak. Semacam rumah makan padang, di sini ayam pop nya enaaaaak banget,dan untuk pertama kali gw makan pecel ala padang enaaak.
Selesai makan,chek in hotel Grand Zurri, bersih-bersih langsung cuuus ke pantai malin kundang.
Pantai Malin Kundang gak begitu jauh dari kota Padang,perjalanan kurang lebih satu jam. Pasir pantainya hitam. Yang terkenal dari pantai ini karena adanya batu malinkundang (anak yang dikutuk jadi batu karena durhaka sama ibunya).
Gak terlalu lama kami di pantai,balik ke kota padang. Makan ikan bakar di restoran pinggir pantai. Dua kali makan di kota padang gw heran,ini kok gak kayak padang di jakarta ya. Masakan padang di jakarta cenderung pedas,sedang di padang malah manis dan gak pedas sama sekali.
Selesai makan balik hotel untuk istirahat. Btw bed di hotel grandzuri ini kicik banget,buat tidur bertiga gw-afia-mister menoadji sempit,gw tidur miring biar afia bisa agak legaan gerak.
Hari Sabtu, 23 Mei 
Selesai sarapan di hotel kami ke museum adityawarman. Museum adityawarman ini bentuk bangunannya seperti rumah gadang (rumah adat minang), isinya berkisar tentang adat istiadat orang minang,baju adat dll. 
Gw orangnya termasuk tipe "anak kota" yang agak males kalo cuma buat liat pemandangan indah aja harus melalui perjalanan panjang dan medan yang sulit. Bukannya gak seneng liat pemandangan indah ya,yg kubenci adalah perjalanannya.
Selesai dari museum, kita ke daerah sekitar indarum, lokasinya setelah pabrik semen padang.semacam bukit dimana kita bisa melihat kota padang.
Dhuhur kita sudah di hotel lagi,karena jam 1 mister menoadji harus kerja (tujuan pertama tapi bukan utama hahaha kita ke padang).
Selesai mister menoadji kerja,kita mampir makan di soto padang garuda. sekitar jam 3-an kita cuuus ke mandeh,lokasinya 2 jam perjalanan dari padang,jalanannya lumayan berkelok,afia muntah 3 kali di perjalanan. Kata uda drivernya,mandeh ini mirip raja ampat di papua.

Makan malam kita di Sate padang simpang kalumbuk. Ini sate padang terenak sepanjang masa. Daging lidahnya empuuuuuk banget,bumbunya coklat,dan harganya gak semahal ajo ramon di pasar santa jakarta.
Hari Minggu 24 Mei 2015
Sarapan pagi di hotel,langsung cuus ke bukittinggi.
 Pemberhentian pertama adalah air terjun lembah anai.Air terjun ini terletak persis di pinggir jalan padang-bukittingi. 
Pemberhentian selanjutnya di pusat kebudayaan minahkabau di padang panjang,niat awal kita mau foto pake baju adat minang,apa daya museum blm buka,harus cukup puasa dengan foto-foto di depan rumah gadangnya saja.
Kira-kira sejam kemudian sampailah kita di kota bukittinggi. Tanpa membuang banyak waktu langsung menuju ke ngarai sianok dan lobang jepang. Dua obyek wisata ini ada dalam satu komplek, di tengah- tengah kota bukittinggi. Beringsut sedikit dari ngarai sianok,tibalah kami di landmark kota bukittinggi-Jam Gadang-. Karena sudah tengah hari dan matahari cukup terik,kami berjalan kaki ke pasar atas,tujuannya apalagi kalo bukan untuk mencicip the famous nasi kapau. Btw masakan di bukittinggi jauh lebih pedas dibanding di kota padang. Di pasar atas ini banyak penjual makanan ringan untuk oleh-oleh,beraneka ragam kripik singkong ada di pasar atas. 
Kenyang makan nasi kapau perjalanan berlanjut ke puncak lawang,kelok 44 dan danau maninjau.Di penghujung sore kami  singgah di pantai...... minum air kelapa dan main pasir.
Sampai di hotel jam 8 malam,langsung tepar.
Hari Senin, 25 Mei 2015
Cabcus bandara minangkabau subuh-subuh.
Bye padang,see you again