Jumat, 29 April 2011

sopir antagonis


Bagaikan menonton sinetron di televisi, dunia perangkotan di jakarta ada peran utama, peran pembantu (bukan berperan sebagai pembantu...tapi bisa juga sii berperan sebagai pembantu dikategorikan sebagai peran pembantu), tokoh protagonis, dan tokoh antagonis (kalo di sinetron yang matanya sering melotot kaya' mau copot, bibirnya dimonyong-monyongin dan bawaannya pengen ngeracunin orang). Tokoh utama nya menurut gw adalah sopir angkot dan para angkoters (pengguna angkutan umum). Kenapa mereka terpilih sebagai tokoh utama, karena saat casting mereka bisa adegan marah dan nangis........Becandaaaa.......xoxoxo.Menurut gw mereka pantas dan layak (duileee...) jadi tokoh utama karena kalo peran mereka dihilangkan maka dunia perangkotan bakal mati alias ga berjalan. Ada simbiosis mutualisme antara kedua nya (kaya bunga sama lebah gituuuu), kalo ga ada penumpang, sopir bisa merana, kalo ga ada sopir si penumpang bakal nangis darah booo. Penumpang butuh sampai ke tempat tujuan dan si sopir butuh duit (jelassss karena mereka mata duitan.......becanda..xoxoxo.
Tokoh utama ga akan berperan baik kalo ga ada pendukungnya, kita sebut mereka sebagai peran pembantu alias figuran. Kita masukkan kondektur, pengamen, orang yang minta sumbangan, pedagang kacang,tissue, dan benda-benda ajaib lainnya sebagai figuran.

Setiap hari di pagi dan sore hari diriku selalu berperan sebagai penumpang kopaja 19 jurusan tanah abang- ragunan. Si "manis" kopaja 19 ini "seharusnya" lewat thamrin-sudirman- bunderan senayan- sisingamangaraja (depan masjid al-azhar)- walikota lama- blok m- walikota baru-..........(ga tau rute selanjutnya)-terusss sampai ke ragunan.

Ada beberapa perbuatan sopir-sopir itu yang bisa dibilang tamak,jahat,kikir,gatau perasaan,..(lebaaayyy..pokoknya yang berbau antagonis)
Pertama......sopir-sopir kopaja 19 sering dari ratu plaza belok ke kiri lewat pattimura langsung ke blok M, yang membuat beberapa penumpang yang ingin ke walikota lama atau alazhar turun di dekat kantor Menpan dan berganti bus. Kalo perbuatan mereka yang ini sangatlah menguntungkan diriku yang berkantor di pattimura karena ga perlu berjalan jauh, tinggal turun di depan kantor(hehehehe.....tersenyum licik diatas penderitaan penumpang lain.....)
Kedua......dan yang sangat-sangat saya benci adalah mereka hobby mengoper penumpang. Misalnya ketika sampai di depan ratu plaza (paling sering dipakai sebagai titik pengoperan), tiba-tiba mereka meminggirkan kendaraan dan menyuruh semua penumpang turun dan ikut angkot dibelakang mereka.aaaaarrrrrggghhhhh
Ketiga.......mereka menganggap penumpang adalah ikan asin yang harus ditumpuk di dalam kendaraan mereka. Kondektur dan sopir angkot sering melakukan "kebohongan publik" saat ngetem. Mereka berteriak "kosong-kosong" padahal penumpang sudah berjejalan di dalam. Kondektur juga sering bilang "ga ada kendaraan lagi di belakang", biar penumpang yang sedang menunggu angkot berikutnya naik ke kendaraan mereka.
Keempat.....sopir sering dengan sengaja dan seenaknya merokok di dalam kendaraan mereka. Asap mengepul di udara, menyesakki ruangan dalam kendaraan. Membuat oksigen yang sudah tipis karena penumpang yang berjejal menjadi makin tipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar